Glitter Words

Mengutamakan Tuhan Dalam Segala Hal

Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Renungan kita hari ini berjudul, Mengutamakan Tuhan Dalam Segala Hal.

Saudaraku, dalam hidup setiap manusia pasti ada hal-hal yang akan selalu diutamakan diantara satu dengan lainnya. Keadaan ini tanpa disadari terjadi dalam kehidupan setiap manusia pada umumnya.

Hal-hal yang selalu menjadi prioritas utama dalam hidup manusia biasanya tergantung dari keadaan hidup setiap orang, apakah masih sekolah, kuliah, sudah bekerja, sampai kepada yang sudah berumah tangga.

Keadaan hidup inilah yang membuat orang memiliki target hidup yang harus dicapainya, artinya ada yang perlu diutamakan. Yang masih sekolah, biasanya yang menjadi prioritas utamanya selesaikan sekolah sampai lulus, yang kuliah ingin cepat jadi sarjana, yang sudah bekerja, ingin cepat-cepat mencari pasangan hidup lalu menikah, yang sudah berumah tangga, biasanya ingin punya anak, punya rumah sendiri, punya kendaraan pribadi, dan berbagai keinginan lainnya yang ingin dicapai.

Semuanya itu biasanya akan dipandang sebagai realitas hidup, atau dianggap sebagai hidup yang wajar, karena pada umumnya orang akan berpikir bahwa, kita kan masih hidup di dunia jadi wajar saja bila memiliki keinginan. Dan semuanya itu akan dipandang sebagai cita-cita, atau dapat dikatakan sebagai resolusi kehidupan, target hidup yang harus dicapai.

Persoalannya sekarang adalah, seringkali sebagai orang percaya, kita ikut terjebak dalam cara berpikir seperti itu, sehingga apa yang kita utamakan di dalam hidup ini adalah hal-hal yang tidak memiliki nilai kekal.

Renungan Harian Kristen : Mengutamakan Tuhan Dalam Segala Hal | Renunganhariini.com

Sebagai orang percaya kita harus memiliki cara pandang hidup yang berbeda, artinya apapun keadaan hidup yang kita jalani saat ini, kita harus memiliki landasan keinginannya hanya satu, yaitu mengutamakan Tuhan di dalam segala hal.

Dengan memiliki cara pandang hidup seperti inilah, pada akhirnya apapun yang kita lakukan, kita tahu semuanya itu kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan. Inilah prioritas hidup yang bernilai kekal itu.

Saya katakan ini, sebab setiap orang percaya harus menyadari bahwa tujuan hidup yang utama itu, bukanlah semata-mata untuk meraih gelar, titel, pangkat, jabatan, kehormatan, dan bahkan kenyamanan hidup di dunia.

Sebab kalau semuanya itu yang kita kejar dan menjadi prioritas utama dalam hidup kita, maka pada akhirnya kehidupan kita akan menjadi sia-sia.

Kenapa sia-sia?. Sebab saat masih hidup di dunia ini, kita bisa saja menikmati semua yang kita inginkan, apa yang sudah kita capai dari hasil kerja keras dan usaha kita selama ini.

Akan tetapi kalau semuanya itu yang menjadi tujuan hidup kita di dunia ini, dan membuat kita tidak hidup mengutamakan Tuhan dalam segala hal, maka dapat dipastikan, dibalik kematian nanti, kita tidak akan dikenal oleh Tuhan. Firman Tuhan katakan di dalam;

I Korintus 15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati”.

Artinya kalau saat ini kita hidup dan bisa menikmati semua yang menjadi kinginan kita, dan dibalik kematian nanti tidak ada lagi kehidupan, atau tidak ada lagi kebangkitan orang mati, maka kita bisa hidup bersenang-senang menikmati hidup ini, dengan berbagai hal yang kita sukai.

Persoalannya dibalik hidup ini, ada kehidupan lagi, yaitu kehidupan kekal. Itulah yang dimaksudkan firman Tuhan diatas, ada kebangkitan orang mati. Olehnya setiap orang percaya harus menyadari akan hal ini, supaya bisa mengerti dengan benar apa tujuan hidup kita saat ini.

Setiap kita sebagai orang percaya itu harus menyadari akan panggilan kita, yaitu supaya pada akhirnya dibalik kehidupaan ini kita dumuliakan bersama-sama dengan Kristus. Itu yang harus menjadi tujuan hidup kita. Firman Tuhan katakan di dalam;

Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Jadi seharusnya prioritas utama kita dalam hidup ini adalah, mengutamakan Tuhan dalam segala hal, melebihi apapun yang kita inginkan di dunia ini, termasuk melebihi, gelar, titel, pangkat, jabatan, kehormatan, atau segala harta kekayaan yang kita miliki.

Kalau kita mengutamakan Tuhan dalam segala hal, maka apapun yang kita miliki, seperti yang sudah disebutkan diatas, semuanya akan kita pakai hanya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Sehingga kita menjadi semakin rendah, dan Tuhan-lah yang ditinggikan di dalam hidup kita, dan ini gambaran dari orang yang hidup dalam kerendahan hati. Firman Tuhan katakan di dalam;

Filipi 4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

Artinya target hidup kita hanyalah memuliakan Tuhan dengan semua yang kita miliki, supaya setiap orang yang berjumpa dengan kita, mereka bisa melihat Kristus hidup di dalam kehidupan kita.

Jadi dengan mengerti akan kebenaran ini, maka kita mulai merubah landasan berpikir kita untuk semua yang akan kita capai. Karena kita tahu, bahwa tujuan hidup kita itu hanya satu yaitu dimuliakan bersama dengan Kristus, oleh sebab itu selama kita hidup di dunia ini, kita harus mengutamakan Tuhan diatas segala-galanya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

RENUNGAN HARIAN KRISTEN

Renungan Harian Kristen – Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, “Hidup Sesuai Keinginan Tuhan” merupakan tema renungan kita hari ini. Selama ini dalam menjalankan hidup terkadang kita bertindak melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang kita mau, padahal sesungguhnya saat kita telah dibenarkan oleh Allah didalam Yesus Kristus maka kita harus menanggalkan keinginan kita dan hidup sesuai keinginan Tuhan.

Yang menjadi persoalan mengapa kita belum bisa hidup sesuai keinginan Tuhan adalah, kita masih begitu kuat terikat dengan keinginan dunia, bahkan kalau mau jujur keinginan dunia itu yang menguasai hati dan pikiran kita, belum lagi kita masih takut kehilangan apa yang menjadi kesenagan hati, kalau harus hidup sesuai keinginan Tuhan.

Pertanyaannya sekarang kalau begitu apa tujuan kita percaya kepada Tuhan Yesus?. Sebab percaya itu bukan hanya sekedar sebuah pengakuan yang keluar dari mulut kita saja yang mengatakan kita percaya, atau kita setuju sesuai akal pikiran kita, tetapi percaya itu artinya kita harus bertindak sesuai dengan apa yang Tuhan mau, sesuai keinginan Tuhan.

Firman Tuhan katakan di dalam Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Dari ayat ini kita bisa menangkap keinginan Allah Bapa di Sorga yaitu menyelamatkan semua manusia ciptaanNya. Supaya bisa diselamatkan maka ada syarat yang harus di kerjakan oleh setiap manusia yaitu percaya kepada Kristus.

Kalau hal ini ditanyakan kepada orang kristen pada umumnya atau kepada setiap orang yang percaya kepada Allah didalam Tuhan Yesus Kristus “apakah mereka percaya kepada Kristus?” maka pasti jawabannya “ya kami percaya”.

Persoalannya bila yang ditanyakan adalah apakah kita sudah hidup sesuai keinginan Kristus?, maka jawabannya “belum”. Kalau jawabannya belum itu artinya kita belum percaya kepada Yesus, sebab orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus hidup sesuai keinginan Yesus Kristus.

Lalu apa yang membuat kita yang hidup sebagai orang percaya namun sesungguhnya tidak percaya kepada Yesus Kristus?. Jawabannya adalah keterikatan kita dengan dunia dan dengan segala sesuatu yang kita anggap itu menyenangkan, sehingga kalau kita harus hidup sesuai keinginan Kristus maka semua itu harus ditinggalkan, dan ini yang menjadi persoalan utama kenapa ada orang pecaya atau anak-anak Tuhan yang sesungguhnya belum percaya kepada Yesus.

Masih ingat dengan kisah seorang anak muda yang kaya, ketika datang kepada Yesus?.

Tuhan Yesus berkata kepadanya Dalam Matius 19:21 Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”

Apakah dia melakukan perintah Tuhan Yesus? “tidak” sebab firman Tuhan katakan pada ayat selanjutnya Matius 19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Ini merupakan gambaran dari kehidupan manusia yang masih begitu kuat terikat dengan dunia.

Disini saya perlu ingatkan sekali lagi bahwa percaya itu bukan hanya sekedar mengaku dengan mulut, percaya itu bukan hanya persetujuan pikiran semata-mata, percaya itu bukan hanya menuruti hukum moral yang tertulis, tetapi percaya itu harus dibuktikan dengan tindakan nyata sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki.

Jadi apabila kita belum mau hidup sesuai keinginan Tuhan, itu artinya kita belum percaya kepada Allah, sebab tidak ada perbuatan lain yang bisa menunjukan kita percaya kepada Allah didalam Tuhan Yesus Kristus selain melakukan apa yang Tuhan inginkan.

Mungkin sebagian kita akan merasa tersudut dengan pernyataan ini tetapi kenyataannya demikian, sebab tidak ada sesuatu yang akan membuat kita bisa dibenarkan dihadapan Tuhan jika kita tidak hidup sesuai dengan keinginan Tuhan, atau tidak melakukan kehendak Tuhan.

Jadi kalau kita masih mau terikat dengan dunia dan dengan segala kesenangannya , itu artinya kita tidak akan mungkin diselamatkan. Coba sejenak kita berpikir, ada artinya atau tidak jika kita bisa memiliki segala sesuatu saat ini yang bisa kita nikmati tapi pada akhirnya binasa karena tidak hidup sesuai keinginan Tuhan.

Firman Tuhan katakan didalam Matius 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

Jadi orang yang memperoleh dunia sekalipun, hidupnya akan menjadi sia-sia karena pada akhirnya jiwanya akan tersiksa dalam api neraka. Kita perhatikan kalimat “pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya”. Artinya kalau kita tidak hidup sesuai keinginan Tuhan maka pada waktu Tuhan datang hanya orang-orang yang hidup sesuai keinginan Tuhan saja yang akan dikenal oleh Tuhan.

Itulah kenapa firman Tuhan sudah ingatkan kita didalam, Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Jadi jelas bagi kita yaitu orang-orang yang sudah dibenarkan didalam Yesus Kristus, maka kita wajib hidup sama seperti Kristus hidup jika kita ingin pada akhirnya diselamatkan dari kebinasaan kekal.

Oleh sebab itu sebagai orang percaya kita tidak punya pilihan lain selain mulai saat ini, kita harus meninggalkan segala bentuk kesenagan dunia dan mulai hidup sesuai keinginan Tuhan, jika kita masih ingin diselamatkan di dalam Kristus Yesus Tuhan saat Ia datang di dalam kemuliaan Bapa-Nya.